1.JAKARTA, KOMPAS.com - Putri kedua almarhum mantan
Presiden Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid menyindir Ketua Umum Partai Gerindra
Prabowo Subianto. Ia membongkar salah satu rahasia yang dimiliki Prabowo.
Apakah rahasia itu?
"Pak Prabowo ini jojoba. Jomblo-jomblo bahagia," kata Yenny saat peringatan Haul Gus Dur Keempat di kediamannya di Jalan Warung Silah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2013) malam.
Prabowo menjadi salah satu tamu yang menghadiri kegiatan Haul ke-4 Gus Dur tersebut. Selain Prabowo, masih banyak tokoh penting lain yang turut menghadiri kegiatan tersebut di antaranya mantan Ketua Umun Demokrat Anas Urbaningrum, Kapolri Jenderal Pol Sutarman, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.
Sementara itu, akibat sindiran tersebut, sontak saja ribuan masyarakat dan jamaah yang memadati kediaman Gus Dur tertawa.
Namun, aksi Yenny menyindir Prabowo tak berhenti sampai disitu saja. Ia pun seolah membuat sayembara atas sindiran yang dibuatnya.
"Kalau ada yang mau daftar silahkan ke saya," selorohnya.
Dalam kesempatan itu ia mengucapkan terima kasih kepada Prabowo. Selain karena kedekatannya dengan Gus Dur, ia mengaku jika Prabowo memiliki andil besar dalam mengenalkan Dhorir Farisi, suaminya.
"Gara-gara pak Prabowo saya menemukan ksatria Madura saya," ujarnya.
"Pak Prabowo ini jojoba. Jomblo-jomblo bahagia," kata Yenny saat peringatan Haul Gus Dur Keempat di kediamannya di Jalan Warung Silah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2013) malam.
Prabowo menjadi salah satu tamu yang menghadiri kegiatan Haul ke-4 Gus Dur tersebut. Selain Prabowo, masih banyak tokoh penting lain yang turut menghadiri kegiatan tersebut di antaranya mantan Ketua Umun Demokrat Anas Urbaningrum, Kapolri Jenderal Pol Sutarman, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.
Sementara itu, akibat sindiran tersebut, sontak saja ribuan masyarakat dan jamaah yang memadati kediaman Gus Dur tertawa.
Namun, aksi Yenny menyindir Prabowo tak berhenti sampai disitu saja. Ia pun seolah membuat sayembara atas sindiran yang dibuatnya.
"Kalau ada yang mau daftar silahkan ke saya," selorohnya.
Dalam kesempatan itu ia mengucapkan terima kasih kepada Prabowo. Selain karena kedekatannya dengan Gus Dur, ia mengaku jika Prabowo memiliki andil besar dalam mengenalkan Dhorir Farisi, suaminya.
"Gara-gara pak Prabowo saya menemukan ksatria Madura saya," ujarnya.
2.TRIBUNJATENG.COM,
SOLO - Dalam sesi ngobrol bareng Mata Najwa on Campus yang digelar di aula
kampus UNS, lima tokoh populer yang hadir harus menjawab pertanyaan yang sama.
Yaitu tokoh itu disuruh memilih mau jadi siapa.
Saat giliran Jokowi menjawab, dia justru ingin jadi rektor dan setampan Anies Baswedan. "Wajah saya ini ndeso kalau disuruh milih diantara yang hadir di sini mau jadi kaya Pak Anies Baswedan. Dia ganteng dan gagah. Saya juga siap jadi rektor mau mengajar dari pagi sampai malam juga boleh akan saya layani," ujarnya disambut tawa ribuan mahasiswa dari beragam kampus di Solo yang memenuhi aula rektorat UNS, Sabtu (14/12) malam.
Jokowi yang malam itu mengenakan pakaian khasnya kemeja putih dan celana hitam memang jadi magnet. Tiap kali menjawab pertanyaan dari Najwa, Jokowi selalu mendapatkan tepuk tangan dari para mahasiswa yang hadir.
Dalam acara Mata Najwa malam itu hadir Jokowi, Jusuf Kalla, Anies Baswedan, Abraham Samad, dan Ganjar Pranowo.
Saat giliran Jokowi menjawab, dia justru ingin jadi rektor dan setampan Anies Baswedan. "Wajah saya ini ndeso kalau disuruh milih diantara yang hadir di sini mau jadi kaya Pak Anies Baswedan. Dia ganteng dan gagah. Saya juga siap jadi rektor mau mengajar dari pagi sampai malam juga boleh akan saya layani," ujarnya disambut tawa ribuan mahasiswa dari beragam kampus di Solo yang memenuhi aula rektorat UNS, Sabtu (14/12) malam.
Jokowi yang malam itu mengenakan pakaian khasnya kemeja putih dan celana hitam memang jadi magnet. Tiap kali menjawab pertanyaan dari Najwa, Jokowi selalu mendapatkan tepuk tangan dari para mahasiswa yang hadir.
Dalam acara Mata Najwa malam itu hadir Jokowi, Jusuf Kalla, Anies Baswedan, Abraham Samad, dan Ganjar Pranowo.
3.Versi polisi, penyebab tabrakan maut antara mobil pickup
rombongan pelayat dengan truk gandeng muat
tapioka di Tongas, Probolinggo, diduga mobil rombongan pelayat melaju kencang
dan menyalip dengan memakan marka jalan.
Kecelakaan itu mengakibatkan 18 dari 29 penumpang pick up Mitsubishi T 120 SS warna hitam tewas, dan sisanya mengalami luka-luka. Sedangkan korban dari truk gandeng dua orang yakni, sopir dan kernet.
"Ada dua kendaraan yang hendak disalip mobil pickup ini, tapi dari arah berlawanan melaju truk," kata Wakapolresta Probolinggo Kompol Mustofa kepada detikcom di RSUD Tongas, Sabtu (28/12/2013).
Mantan Kapolsek Tegalsari Polrestabes Surabaya ini mengatakan, dengan kondisi jarak yang sudah dekat pickup yang melaju dari arah timur ke barat dengan kecepatan tinggi, sehingga tabrakan tak terhindarkan dengan truk yang melaju dari arah barat ke timur.
Puluhan penumpang yang berada dibak pickup terpelanting membentur aspal dan mengakibatkan 15 orang tewas seketika, sedangkan 3 orang korban lainnya tewas saat di RSUD Tongas.
"Kita akan menyelidiki lebih lanjut penyebab kecelakaan ini," tandas mantan Kapolsek Asemrowo Polres Pelabuhan Tanjung Perak ini.
Kecelakaan itu mengakibatkan 18 dari 29 penumpang pick up Mitsubishi T 120 SS warna hitam tewas, dan sisanya mengalami luka-luka. Sedangkan korban dari truk gandeng dua orang yakni, sopir dan kernet.
"Ada dua kendaraan yang hendak disalip mobil pickup ini, tapi dari arah berlawanan melaju truk," kata Wakapolresta Probolinggo Kompol Mustofa kepada detikcom di RSUD Tongas, Sabtu (28/12/2013).
Mantan Kapolsek Tegalsari Polrestabes Surabaya ini mengatakan, dengan kondisi jarak yang sudah dekat pickup yang melaju dari arah timur ke barat dengan kecepatan tinggi, sehingga tabrakan tak terhindarkan dengan truk yang melaju dari arah barat ke timur.
Puluhan penumpang yang berada dibak pickup terpelanting membentur aspal dan mengakibatkan 15 orang tewas seketika, sedangkan 3 orang korban lainnya tewas saat di RSUD Tongas.
"Kita akan menyelidiki lebih lanjut penyebab kecelakaan ini," tandas mantan Kapolsek Asemrowo Polres Pelabuhan Tanjung Perak ini.
4.BANDUNG (Pos Kota) – Tewasnya Taruna Akademi Angkatan Udara
(AAU) Yogyakarta Andik Wahyu Kurniawan,21, membuat geram warga juga anggota TNI
di Kota Bandung. Senin (22/12) Kepala Garnisun Tetap (Kasgartap) II Bandung,
Marsekal Pertama (Marsma) TNI AU Imron Nasution, meminta supaya pelaku segera
menyerahkan diri.
“Kami meminta pelaku untuk menyerahkan diri,“ tegasnya saat ditanya wartawan.
Dia menjelaskan, TNI AU sendiri akan berkoordinasi dan kerjasama dengan Polri untuk memburu pelaku. “ Kami akan mencari pelaku. Kami akan meminta pertanggungjawaban kepada pelaku,“ ungkapnya lagi dengan nada marah saat ditanya wartawan di RSHS Bandung.
Untuk meringkus pelaku, demikian Imron Nasution, akan terus berkoordinasi dengan Polri untuk memburu pelaku. Bahkan, ucapnya, Garnisun akan menerjunkan intel untuk mengejar pelaku. “ Anggota kami yang diturunkan hanya untuk memback up, yang berwenang tentunya kepolisian,“. Olehkarena itu, Imron Nasution, meminta supaya pelaku segera menyerahkan diri.
Diberitakan, korban Taruna Angkatan Udara tingkat tiga ini tewas dibantai berandalan bermotor di flyover Pasupati Bandung Senin subuh pukul 03.00.
Korban yang sedang berlibur di rumah orang tuanya dibantai saat mengantarkan kakaknya yang akan berangkat ke Jakarta menggunakan travel. Saat masuk jembatan layang, korban dicegat berandalan bermotor yang didga kiat akan merampas motornya. Diduga korban melawan pelaku menyiksa dan menusuk dada korban hingga tembus ke jantung.
“Kami meminta pelaku untuk menyerahkan diri,“ tegasnya saat ditanya wartawan.
Dia menjelaskan, TNI AU sendiri akan berkoordinasi dan kerjasama dengan Polri untuk memburu pelaku. “ Kami akan mencari pelaku. Kami akan meminta pertanggungjawaban kepada pelaku,“ ungkapnya lagi dengan nada marah saat ditanya wartawan di RSHS Bandung.
Untuk meringkus pelaku, demikian Imron Nasution, akan terus berkoordinasi dengan Polri untuk memburu pelaku. Bahkan, ucapnya, Garnisun akan menerjunkan intel untuk mengejar pelaku. “ Anggota kami yang diturunkan hanya untuk memback up, yang berwenang tentunya kepolisian,“. Olehkarena itu, Imron Nasution, meminta supaya pelaku segera menyerahkan diri.
Diberitakan, korban Taruna Angkatan Udara tingkat tiga ini tewas dibantai berandalan bermotor di flyover Pasupati Bandung Senin subuh pukul 03.00.
Korban yang sedang berlibur di rumah orang tuanya dibantai saat mengantarkan kakaknya yang akan berangkat ke Jakarta menggunakan travel. Saat masuk jembatan layang, korban dicegat berandalan bermotor yang didga kiat akan merampas motornya. Diduga korban melawan pelaku menyiksa dan menusuk dada korban hingga tembus ke jantung.
5.KOLAKA,KOMPAS.com - Hamzah (36) yang mengaku berprofesi
sebagai peminta-minta sumbangan untuk salah satu panti asuhan di kota Kendari,
Sulawesi Tenggara, menerima bogem mentah dari sejumlah pedagang di Pasar
Sentral Kolaka. Hamzah bahkan nyaris menjadi sasaran amuk para pedagang.
Namun, dia terbebas dari ancaman amuk massa setelah aparat kepolisian tiba di tempat kejadian perkara. Hamzah pun segera digelandang ke Polres Kolaka.
Kepada pihak berwajib, dia mengaku kesal dengan ulah pedagang di pasar sentral Kolaka yang kerap menghina dirinya. Merasa tidak tahan dengan hinaan tersebut, Hamzah pun naik pitam dengan memaki kembali para pedagang pasar tersebut.
“Saya jengkel Pak, mereka itu sering bilang kalau saya tidak ada pekerjaan, selain jadi peminta-minta. Akhirnya saya kata-katai mereka,” ucapnya di Polres Kolaka, Kamis (26/12/2013).
Dalam pengembangan kasus tersebut, polisi menemukan fakta baru bahwa hasil dari sumbangan yang dikumpulkannya tidak sepenuhnya disetorkan ke panti asuhan tempatnya bekerja. Hamzah menggunakan uang tersebut guna memenuh kebutuhan sehari-hari.
Hamzah mengaku mampu menutupi kredit motornya sebesar Rp 976.000 per bulan. Dia juga menggunakan dana yang dikumpulkannya untuk membeli telepon genggam jenis Blackberry. Hamzah juga mengaku bisa membeli Playstation model terbaru.
“Tetap saya setorkan juga uang sumbangan itu ke panti asuhan. Sudah dua kali saya kirim Pak. Dalam tiga bulan saya kirim Rp 500.000. Selain itu, saya juga ada dua orang anggota saya yang ikut meminta sumbangan kepada warga. Itu tersebar di beberapa daerah di Kolaka. Penghasilannya bisa mencapai Rp 300.000 satu hari pak,” tambah Hamzah yang sudah berhasil mengumpulkan uang sumbangan sebesar Rp 160.000 untuk hari ini saja.
Berdasarkan keterangannya, polisi menyimpulkan Hamzah telah melakukan penipuan dengan modus meminta sumbangan atas nama panti asuhan. Oleh karena itu, dirinya dapat dijerat pasal 378 KUHP tentang tindak pidana penipuan.
“Jadi di pasar tadi itu banyak yang pukul dia sehingga mukanya bengkak. Nah Hamzah ini cukup banyak meresahkan warga akibat aksinya itu yang tidak jelas. Kita tangkap tadi itu juga ada warga yang melapor. Dia itu bisa dipenjara empat tahun lamanya, sesuai dengan pasal 378 KUHP,” tutup Kepala Sentra Pleyanan Kepolisian Reseort Kolaka, Ipda Asmulyadi.
Namun, dia terbebas dari ancaman amuk massa setelah aparat kepolisian tiba di tempat kejadian perkara. Hamzah pun segera digelandang ke Polres Kolaka.
Kepada pihak berwajib, dia mengaku kesal dengan ulah pedagang di pasar sentral Kolaka yang kerap menghina dirinya. Merasa tidak tahan dengan hinaan tersebut, Hamzah pun naik pitam dengan memaki kembali para pedagang pasar tersebut.
“Saya jengkel Pak, mereka itu sering bilang kalau saya tidak ada pekerjaan, selain jadi peminta-minta. Akhirnya saya kata-katai mereka,” ucapnya di Polres Kolaka, Kamis (26/12/2013).
Dalam pengembangan kasus tersebut, polisi menemukan fakta baru bahwa hasil dari sumbangan yang dikumpulkannya tidak sepenuhnya disetorkan ke panti asuhan tempatnya bekerja. Hamzah menggunakan uang tersebut guna memenuh kebutuhan sehari-hari.
Hamzah mengaku mampu menutupi kredit motornya sebesar Rp 976.000 per bulan. Dia juga menggunakan dana yang dikumpulkannya untuk membeli telepon genggam jenis Blackberry. Hamzah juga mengaku bisa membeli Playstation model terbaru.
“Tetap saya setorkan juga uang sumbangan itu ke panti asuhan. Sudah dua kali saya kirim Pak. Dalam tiga bulan saya kirim Rp 500.000. Selain itu, saya juga ada dua orang anggota saya yang ikut meminta sumbangan kepada warga. Itu tersebar di beberapa daerah di Kolaka. Penghasilannya bisa mencapai Rp 300.000 satu hari pak,” tambah Hamzah yang sudah berhasil mengumpulkan uang sumbangan sebesar Rp 160.000 untuk hari ini saja.
Berdasarkan keterangannya, polisi menyimpulkan Hamzah telah melakukan penipuan dengan modus meminta sumbangan atas nama panti asuhan. Oleh karena itu, dirinya dapat dijerat pasal 378 KUHP tentang tindak pidana penipuan.
“Jadi di pasar tadi itu banyak yang pukul dia sehingga mukanya bengkak. Nah Hamzah ini cukup banyak meresahkan warga akibat aksinya itu yang tidak jelas. Kita tangkap tadi itu juga ada warga yang melapor. Dia itu bisa dipenjara empat tahun lamanya, sesuai dengan pasal 378 KUHP,” tutup Kepala Sentra Pleyanan Kepolisian Reseort Kolaka, Ipda Asmulyadi.
Gunakan bahasa
Indonesia yg baik dan benar karena untuk kalangan bawah masih banyak yg belum
mengerti iklan masyarakat tersebut sehingga menjadi sia-sia.
Iklan di
atas tersebut seharunya mengunakan bahasa indonesai yg benar, jika ingin
mengunakan bahasa inggris harus lebih tepat....
Harusnya iklan
tersebut di berikan cara mencegah penyakit hiv.
Iklan tersebut
seharnya jgn menyebut atau membawa merek dari rokok tersbut karena terkesan mempromosikan
produk rokok tersebut.
Tulisan iklan
masyarakat di atas seharunya lebih spesifik lagi seperti anak kita bukan lah
barang yg bisa di jual belikan.
0 komentar:
Posting Komentar